Jumat, 23 Maret 2012

TUGAS IBD 3


Pengaruh cinta kasih dalam perkembangan kehidupan manusia

                Banyak sekali pengaruh cinta kasih dalam perkembangan kehidupan seseorang, baik berupa mental dan psikis. Yang sangat menonjol adalah kecemburuan sosial. Karena apabila seseorang kurang mendapatkan rasa kasih sayang, dia sangat ingin mendapatkan itu dari orang lain. Bagaimana caranya, dia sangat ingin mendapatkan rasa kasih sayang itu, baik itu halal ataupun haram. Sehingga pada akhirnya dia dapat merusak suatu hubungan dari yang baik menjadi buruk. Biasanya orang yang kurang akan cinta kasih mempunyai rasa egois yang tinggi karena dia tidak mendapatkan apa yang dia mau.
                Di samping itu orang yang kurang akan cinta kasih dari keluarganya, pasti akan menjadi pribadi yang tertutup. Dia kurang percaya dengan apa yang dikatakan kedua orang tuanya. Bahkan dia bisa menyakiti orang tuanya baik psikis ataupun mental karena dia merasa dia tidak mendapatkan apa yang harus didapatkan dari orang tuanya.
                Biasanya orang yang kurang cinta kasih akan merasa sangat sepi, karena tidak ada orang yang berada disamping dia. Mengapa? Karena cinta kasih dapat meningkatkan tingkat emosi kita, tepatnya dapat meningkatkan hormon. Apabila kita sedang mendapatkan kebahagiaan, kita akan merasa senang, dan terkesan lebih  “manis”. Apabila tidak, kita akan menjadi mudah marah, kecewa, dan menjadi lebih sensitif dari biasanya.
                Bahkan biasanya orang yang kurang mendapatkan kasih sayang biasanya mudah sakit, karena efek hormon tadi. Hormon tersebut dapat menurunkun tingkat nafsu makan. Apabila nafsu makan meningkat pada saat sedih, pasti tidak terkontrol, sehingga akan terjadi hal yang tidak diinginkan (kegemukan, darah tinggi, jerawat, dll).

Kamis, 22 Maret 2012

TUGAS IBD 2

Buku  : Notes Left Behind
Pengarang : Brooke & Keith Desserich

                Buku ini menceritkan tentang seorang anak perempuan, Elena, yang menderita kanker otak disaat dia berusia 5 tahun, tetapi dia sangat mencintai keluarganya. Buat saya, mungkin sedikit ketidak adilan. Dia mempunyai seorang adik perempuan yang hanya beda 1 tahun darinya. Jarak usia yang sangat dekat antara kakak dan adik. Karena dia mempunyai adik itulah, bisa dikatakan bahwa dia kurang kasih sayang dari Ayah dan Ibu-nya. Berbagai cara dia untuk menunjukkan bahwa dia sangat mencintai keluarganya agar dia mendapatkan perhatian yang diinginkan.
                Tapi semua keadaan berubah setelah dia didiagnosis menderita kanker otak, yang akhirya meninggal sekitar 275 hari setelah tanggal diagnosis. Orang tua Elena benar-benar memberikan perhatian khusus karena takut akan hal yang mereka tidak inginkan terjadi. Tetapi selama Elena mengalami penurunan kondisi pada dirinya, Elena selalu memberikan satu hal yang menunjukkan bahwa dia sangat menyayangi keluarganya, baik berupa gambar, tulisan, atau pelukan.
                Menurut saya buku ini sangat bagus. Kita dapat belajar tentang bagaimana seharusnya menyayangi anak kita tanpa membedaka-bedakan. Disini juga terlihat sangat besar cinta kasih yang diberikan oleh Elena kepada keluarganya, begitu juga sebaliknya. Menjelaskan tentang bagaimana usaha seorang anak yang tidak pantang menyerah walaupun telah mengetahui apa penyakitnya dan tidak menginginkan bantuan orang walaupun tubuhnya benar-benar sudah tidak difungsikan lagi. Dapat memperlajari rasa kasih sayang seorang kakak kepada adiknya walaupun dia juga mempunyai rasa cemburu terhadap adiknya. Menjelaskan tentang bagaimana usaha seorang anak untuk dapat sembuh dari penyakitnya walaupun dia tahu ajalnya akan datang cepat. Buku ini sangat menginspirasi kita untuk bisa melakukan yang lebih, bersyukur bahwa kita masih mempunyai kesempatan untuk hidup, untuk bisa melihat keluarga kita secara utuh, untuk dapat mengasihi dan menyayangi mereka. Yang terpenting, buku ini dapat menyadari kita akan kasih sayang keluarga kepada kita dan juga sebaliknya.

Minggu, 11 Maret 2012

TUGAS IBD 1

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.




Soal : Bagaimana kebudayaan yang Anda miliki mempengaruhi kehidupan kesejahteraan anda?
 
Pengaruh kebudayaan pada diri saya sangat besar,  baik secara sengaja maupun tidak. Beberapa contohnya adalah, orang tua saya mempunyai kebudayaan harus ada di rumah saat jam 6 petang. Banyak alasan atas itu, tetapi kebudayaan yang telah diberikan turun menurun tersebut membuat saya menjadi diri yang disiplin dan tahu akan batasan waktu.
Disamping itu seperti cara berpakaian yang saya kenakan, karena tinggal di daerah yang bersifat ketimuran, sehingga lebih menjaga gaya berpakaian. Tidak seperti orang barat yang bebas dalam berpakaian. Budaya ini pun membuat saya merasa lebih nyaman dalam menjaga diri di lingkungan sekitar. Dan juga mengetahui akan etiket dalam berpakaian yang benar.
Lebih mudah lagi, karena saya adalah orang Jawa, saya diajarkan oleh orang tua saya apabila menyapa orang yang lebih tua menggunakan sebutan kakak, dan apabila dengan yang lebih muda menggunakan sebutan adik. Budaya ini membuat saya merasa lebih sopan kepada orang yang lebih tua dari saya dan memberikan batasan dalam berperilaku.
Mungkin contoh secara global adalah, orang luar mempunyai kehidupan yang bebas, yang membuat mereka tidak tahu akan batasan mana yang baik dan tidak. Sehingga banyak sekali penyimpangan-penyimpangan seperti free sex. Berkebalikan dengan itu, orang kita (pribumi/timur) tidak melakukan kebiasaan tersebut. Budaya ini pun membuat saya menjadi lebih aman dalam bergaul, walaupun tetap harus memilah dan memilih mana yang pantas dan mana yang tidak.