Selasa, 26 November 2013

Metode Modelling 3D

METODE MODELLING 3D 


Metode modelling 3D adalah suatu proses untuk mengembangkan representasi matematis dari objek 3D menggunakan software tertentu. Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam industri game dan perfilman :
 
1. Box modelling

Merupakan teknik pemodelan poligonal dimana pemodel memulai pekerjaannya dari objek geometri primitif (balok, bola, tabung, dll) lalu mengubah bentuknya menjadi bentuk yang diinginkan. Pemodelan bekerja secara bertahap, dimulai dari pembagian mesh secara sederhana, memperbaiki bentuk, lalu membagi mesh secara detail untuk memperhalus tampilan akhir serta detail yang ada. Pembagian mesh secara detail akan dilakukan secara berulang hingga detail yang dibuat lebih halus.



2. Contour Modelling / Edge

Model dibentuk sedikit demi sedikit dengan meletakkan objek poligonal (baik segitiga maupun segiempat) untuk mendampatkan hasil yang bagus dan halus.



·   3. NURBS (Spline Modelling)

Biasanya digunakan dalam model otomotif. Metode NURBS tidak memiliki faces, edges, ataupun vertices tetapi hanya permukaan yang terbentuk dari hasil ukir.
Lengkungan dalam NURBS dibuat pada tool yang bernama pen tool seperti pada MS Paint atau Adobe Photoshop, tetapi lengkungan pada NURBS dalam bentuk 3D. Pemodel hanya membuat lengkung dan software akan otomatis membuat ruang di antara lengkung tersebut.


·        

    4. Digital Sculpting

Merupakan metode dimana pemodel melakukan pembuatan model 3D seperti sedang memahat tetapi dalam bentuk digital. Pada metode ini, mesh terbentuk secara organik menggunakan Wacom tablet device untuk mencetak dan membetuk model layaknya seorang pemahat asli yang menggunakan kuas ke model tanah liatnya. Dengan metode ini pekerjaan akan lebih cepat, efisian, dan membuat pemodel dapat bekerja untuk mesh beresolusi tinggi yang mencakup jutaan poligon. Biasanya digunakan untuk permukaan alam.


·      


    5. Image Based Modelling

Merupakan metode pembuatan model 3D yang berawal dari sebuah gambar 2D. Biasanya metode ini digunakan apabila waktu dan budget kurang memenuhi untuk merealisasikan model 3D yang sempurna. Contoh penerapan kasus ini adalah film the Matrix, dimana tim yang membuat tidak memliki waktu untuk membentuk model 3D sempurna. Mereka hanya merekam aksi yang ada dengan menggunakan kamera secara 360 derajat yang kemudia menggunakan algoritma interpretatif untuk membuat pergerakan kamera 3D “virtual.”



Sumber :
http://prabu-randy.blogspot.com/2013/11/metode-modeling-3d.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar