RENDERING
Rendering adalah
proses terakhir di dalam proses pemodelan ataupun animasi komputer. Semua
data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing,
pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam bentuk output
(tampilan akhir pada model dan animasi).
Rendering digunakan pada banyak bidang, misalnya
arsitektur, simulator, movie, spesial effect pada tayangan televisi, dan design
visualization. Rendering pada bidang-bidang tersebut memiliki perbedaan,
terutama pada fitur dan teknik renderingnya.
Metode Rendering
· 1. Ray Tracing Rendering
Ray tracing pertama
kali digunakan pada tahun 1980 untuk pembuatan gambar 3D. Ide dari metode
rendering ini sendiri berasal dari percobaan Rene Descartes, Ia menunjukkan
pembentukan pelangi dengan menggunakan bola kaca
berisi air yang kemudian merunut kembali arah datangnya cahaya
dengan memanfaatkan teori pemantulan dan pembiasan
cahaya yang telah ada saat itu.
Metode
rendering ini diyakini sebagai salah satu metode
yang menghasilkan gambar bersifat paling fotorealistik
atau mendekati bentuk sebenarnya. Konsep dasar dari metode
ini adalah merunut proses yang dialami oleh
sebuah cahaya dalam perjalanannya dari sumber
cahaya hingga layar dan memperkirakan warna macam
apa yang ditampilkan pada pixel tempat
jatuhnya cahaya. Proses tersebut akan
diulang hingga seluruh pixel yang dibutuhkan terbentuk.
· 2. Wireframe rendering
Wireframe yaitu sebuah Objek
3D akan dideskripsikan sebagai objek tanpa permukaan. Sehingga,
sebuah objek dibentuk hanya terlihat garis-garis yang menggambarkan sisi-sisi
edges dari sebuah objek. Metode ini dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Tetapi metode ini mempunyai kelemahan, yaitu tidak adanya permukaan, sehingga sebuah objek jadi terlihat transparan. Oleh sebab itu, sering terjadi salah pandang antara sisi depan dan belakang dari objek yang dibuat.
· 3. Hidden Line Rendering
Metode ini
menggunakan fakta bahwa dalam sebuah objek, terdapat permukaan yang tidak terlihat
atau permukaan yang tertutup oleh permukaan lainnya. Dengan metode ini, sebuah
objek masih direpresentasikan dengan garis-garis yang mewakili sisi dari objek,
tapi beberapa garis tidak terlihat karena adanya permukaan yang menghalanginya.
Metode ini lebih
lambat dari dari wireframe rendering, tapi masih dikatakan relatif cepat.
Kelemahan metode ini adalah tidak terlihatnya karakteristik permukaan dari
objek tersebut, seperti warna, kilauan (shininess), tekstur, pencahayaan, dll.
Pada metode ini,
komputer diharuskan untuk melakukan berbagai perhitungan baik pencahayaan,
karakteristik permukaan, shadow casting, dll. Metode ini menghasilkan citra
yang sangat realistik, tetapi kelemahannya adalah lama waktu rendering yang
dibutuhkan.
Contoh softwarenya
adalah blender, Vray (3DS Max) dan OpenGL. Satu trik khusus membuat kita dapat
me-render seluruh film yang tengah kita buat dengan sangat cepat, yaitu render
pranala.
Untuk merender dengan
menggunakan Vray (3DS Max), proses rendering dibagi ke dalam 3 tahapan, yaitu
pertama untuk proses rendering RGBA (Red Green Blue Alpha) image, kedua untuk
rendering Ambience Occlusion, dan ketiga untuk rendering shadow. Vray sampai
saat ini telah mengeluarkan versi Cinema 4D.
Sumber :
http://jempoluburubur.blogspot.com/2011/12/rendering.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar